MATAHARI,
BULAN DAN GERHANA
Aku
adalah cahaya matahari yang Kau benci
Ku
terangi hatimu lalu Aku menghilang dalam kegelapan
Kau
adalah cahaya bulan yang aku syukuri
Kau
terangi gelapku walau wujudmu kadang tak sempurna
Aku
dan Kau bagai mentari dan rembulan
Kita
bertemu hanya untuk berucap pisah
Saat
Kita bertemu
Kita
hanya mampu bertatap muka dalam bayangan
Ku
rindu Kau untuk cacimu, bukan pujimu
Kau
rindu Ku atas makiku, bukan pujaku
Padahal Kau
dan Aku tidak ditakdirkan untuk saling merindu
Karena
rindu adalah racun
Kita
adalah belokan arah
Dari
garis tempuhan yang memaksa menciptakan nasib
Kita
adalah simpangan
Dari
pertentangan yang mencoba mengoyak suratan takdir
Kita
berjalan dalam dua arah berbeda
Merasa
yakin akan kekuatan kaki sendiri
Tak
peduli ocehan usang yang menilai semu
Karena
hanya ada Aku, Kau dan tentang Kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar